03 Oktober 2010

Kontroversi Pembangunan Gedung DPR

DPR RI telah menyosialisasikan rencana pembangunan gedung baru DPR RI, yang menurut perkembangannya bernilai Rp 1,6 triliun. Rencananya, anggaran pembangunan gedung baru tersebut akan memakai dana APBN 2011. Seperti yang telah diketahui, pembangunan gedung DPR tersebut menuai kontroversi. Pasalnya, standar gedung baru tersebut lebih dari sekedar ruang kerja namun dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas mewah seperti kolam renang, spa, fitness center, dan fasilitas mewah lainnya. Fasilitas tersebut disediakan untuk menunjang kinerja kerja para anggota dewan DPR. Penambahan luas bangunan berbuntut pada pembengkakan biaya, hal ini disebabkan para anggota DPR ingin menambah staff ahlinya dan fasilitas berupa ruang rapat, ruang istirahat, kamar kecil, dan ruang tamu yang dinilai cukup mewah.

Hal ini bukan hanya menuai kontroversi dikalangan masyarakat luas, akan tetapi juga menimbulkan dampak sosial. Pembangunan gedung yang bernilai triliunan rupiah tersebut juga berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat atau mayoritas rakyat yang diwakili para anggota DPR Sementara rakyat masih berkubang dalam kemiskinan, kondisi perekonomian serta politik yang carut marut, infrastruktur yang buruk, para anggota DPR justru menunjukkan perilaku mereka yang konsumtif dan bermewah-mewahan. Bukan kali ini saja perilaku bermewah-mewahan para anggota DPR ini terjadi, publik juga pernah dikagetkan dengan isu pengadaan komputer mahal untuk masing-masing anggota DPR. Hal ini kian memperjelas garis batas antara ‘si miskin dan si kaya’ dibenak masyarakat khususnya kalangan bawah Guna mengkritisi hal tersebut, beberapa kelompok masyarakat dan lembaga swadaya telah menggelar aksi demonstrasi. Pembicaraan pun semakin hangat di beberapa jejaring social seperti facebook yang mengkriitik perilaku para wakil rakyat tersebut dengan argumentasi masing-masing yang mayoritas menentangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar